Indonesia, sebuah negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam, menyimpan segudang tempat wisata tersembunyi atau yang populer disebut “hidden gem”. Sejalan dengan semangat “Wonderful Indonesia”, komunitas traveler Kompasiana, Koteka, mengajak Anda menemukan sebuah destinasi alternatif di Bali yang jauh dari hiruk pikuk keramaian, namun menawarkan pesona tak kalah memukau.
Destinasi yang dimaksud adalah Desa Saba, sebuah desa pantai yang tenang di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Meskipun terletak di pesisir, Desa Saba berada pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut dan langsung berbatasan dengan Samudra Indonesia di sisi Selatan, menjadikannya lokasi yang unik. Keistimewaan Desa Saba Bali terletak pada ketenangan dan keasriannya, belum banyak tersentuh keramaian turis seperti Kuta, Canggu, Seminyak, atau Nusa Dua, menjadikannya pilihan sempurna bagi mereka yang mencari kedamaian.
Untuk mencapai Desa Saba tidaklah sulit. Dari Bandara Ngurah Rai, Anda bisa menyewa mobil atau sepeda motor, kemudian berkendara menuju arah Desa Sukawati yang terkenal dengan pasar seninya. Informasi mendalam mengenai desa menawan ini terungkap dalam webinar Koteka Talk 233, dengan narasumber Yofi Puspa, seorang diaspora Indonesia yang kini bermukim di Jerman dan bahkan telah membeli tanah di Saba sebagai persiapan masa pensiun suaminya.
Pesona Desa Saba melampaui ketenangan semata. Pantai Saba, yang merupakan kelanjutan dari Pantai Sanur, memiliki keunikan pasir hitam yang diduga berasal dari letusan Gunung Agung di masa lalu. Air lautnya menawarkan dua karakter; kadang tenang dan ideal untuk bermain pasir atau berjalan santai, namun di waktu lain bergelombang menantang, menjadikannya surga surfing di Bali bagi para pecinta ombak.
Bagi Anda yang mencari pengalaman berbeda, Desa Saba juga menawarkan beragam aktivitas menarik. Penggemar berkuda dapat menikmati pengalaman langka berkuda di tepi pantai, sesuatu yang sulit ditemukan di pantai-pantai lain. Sebagai bekas wilayah kerajaan, desa ini kaya akan seremoni adat sepanjang tahun, di mana Anda dapat menyaksikan kekayaan budaya lokal serta melihat warga mengenakan kebaya sehari-hari, dan dilengkapi selendang saat ada upacara.
Tak hanya itu, para pecinta alam dapat melakukan trekking menuju air terjun tersembunyi yang menyegarkan. Anda juga bisa menemukan keunikan Jembatan Kaca satu-satunya di Bali yang melintasi Sungai Blangsinga, menawarkan pemandangan menawan dari ketinggian. Malam hari di Pantai Saba menyuguhkan fenomena alam yang luar biasa: kesempatan langka untuk menyaksikan penyu mendarat dan bertelur, lalu melihat mereka kembali ke laut pada pagi harinya. Jangan lewatkan pula pemandangan sunrise dan sunset yang spektakuler dari lokasi ini.
Meskipun masih belum memiliki hotel berbintang, Desa Saba sudah dilengkapi dengan beach club yang menarik. Untuk pilihan menginap, tersedia berbagai homestay di desa wisata, vila, serta hotel-hotel sederhana yang nyaman. Pengalaman kuliner juga tak kalah menarik dengan adanya sesi wine tasting yang menyajikan wine produksi lokal Bali, yang kualitas rasanya tak kalah bersaing dengan wine dari Eropa.
Lokasi Desa Saba Gianyar juga cukup strategis, memudahkan Anda untuk mengunjungi destinasi populer lainnya seperti Pasar Seni Sukawati, Ubud, serta Bali Safari and Marine Park untuk pertunjukan satwa. Oleh karena itu, jika Anda merindukan ‘healing’ di kawasan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, dan mendambakan kedamaian jiwa, Desa Saba adalah hidden gem Bali yang layak masuk dalam daftar perjalanan Anda berikutnya.