JAKARTA, KOMPAS.com – Hyundai Creta mengukir sejarah saat pertama kali meluncur di Indonesia pada ajang GIIAS 2021. Momen tersebut menjadi penanda kembalinya Hyundai dengan kekuatan penuh, langsung menantang dominasi Honda HR-V di segmen SUV kompak yang kompetitif.
Sejak debutnya, Hyundai Creta telah menarik perhatian dengan tawaran fitur melimpah, termasuk teknologi canggih Hyundai Smartsense. Selain itu, Creta juga hadir dengan pilihan warna yang bervariasi, serta deretan varian yang lengkap, bahkan menyediakan opsi transmisi manual yang menjadi nilai tambah bagi sebagian konsumen.
Setelah lebih dari tiga tahun mengaspal di jalanan Indonesia, bagaimana sebenarnya pengalaman pemilik Creta dalam penggunaan sehari-hari? Apa saja kelebihan dan kekurangan yang mereka rasakan dari SUV ini?
Baca juga: Perbandingan Biaya Perawatan: Creta N Line, HR-V, dan Omoda 5 GT
Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, Arismal Rezki, seorang pemilik Hyundai Creta tipe Prime produksi tahun 2022, membagikan kisahnya mengenai pemakaian Creta-nya sehari-hari.
“Salah satu kelebihan utamanya adalah banyaknya fitur yang ditawarkan dengan harga yang masih sangat bersaing di kelasnya. Sudah ada panoramic sunroof yang memberikan kesan lapang, serta sistem audio premium dari Bose yang menjanjikan kualitas suara cukup tinggi,” kata Arismal kepada Kompas.com, Jumat (4/7/2025).
Selain itu, Arismal juga menemukan beberapa fitur istimewa yang jarang ada di mobil sekelasnya, seperti air purifier yang menjaga kualitas udara kabin, serta ambient light yang semakin menambah nuansa mewah pada interior.
Baca juga: Penjualan Motor Listrik Honda di Jakarta Meleset dari Target
“Masih banyak fitur lainnya yang sangat membantu untuk pengemudi pemula seperti saya, terutama Hyundai Smartsense. Sejauh ini, pengalaman berkendara dengan Creta termasuk salah satu yang aman dan menyenangkan,” imbuh Arismal.
Memang, kelengkapan Hyundai Smartsense pada Creta tahun 2022 patut diacungi jempol. Paket keamanan ini mencakup berbagai sistem bantuan pengemudi seperti cruise control, forward collision-avoidance assist, lane keeping assist, driver attention warning, blind spot collision-avoidance assist, dan rear cross-traffic alert.
Namun, di balik kelimpahan fitur tersebut, Arismal juga mengungkapkan beberapa kekurangan. Salah satunya adalah sensitivitas fitur keamanan yang terkadang berlebihan. Misalnya, saat mundur, mobil sering mengerem mendadak secara tiba-tiba untuk mencegah potensi tabrakan dengan objek bergerak di belakangnya, yang disebabkan oleh responsifnya sistem rear cross-traffic alert.
“Lalu, fitur cruise control-nya hanya standar, belum adaptif seperti yang tersedia di beberapa mobil lain yang setara. Namun, hal ini bisa diatasi dengan mematikan fitur tersebut jika dirasa mengganggu,” jelas Arismal.
Selain itu, secara desain interior, menurut Arismal, Creta terasa sedikit ketinggalan zaman. Posisi layar head unit yang masih tertanam di dashboard dinilai kurang modern, apalagi jika dibandingkan dengan kompetitor yang sudah mengadopsi model floating yang tampak lebih kekinian.
Kesimpulan
Plus: Fitur yang melimpah, termasuk keberadaan air purifier dan panoramic sunroof, sistem audio premium dari Bose, serta nuansa kabin yang mewah.
Minus: Sensitivitas fitur keselamatan yang terkadang berlebihan, terutama rear cross-traffic alert, serta desain interior yang dirasa kurang modern.