Home / Finance / IPO Juni 2025: Analisis 5 Saham Baru

IPO Juni 2025: Analisis 5 Saham Baru

southwestobits.com – JAKARTA. Menjelang penutup semester I-2025, dinamika pasar modal kembali diwarnai oleh gelombang penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Lima perusahaan prospektif tengah bersiap memasuki masa penawaran awal (bookbuilding) guna meresmikan debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu, di tengah hiruk pikuk ini, saham IPO mana saja yang patut dicermati dengan seksama oleh para investor?

Gelombang IPO kali ini membawa lima nama perusahaan yang siap melantai di BEI. Mereka adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Asia Pramulia Tbk (ASPR). Masing-masing menawarkan potensi dan segmen bisnis yang unik untuk dilirik.

Salah satu yang telah memulai langkah lebih awal adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Perusahaan ini telah membuka masa bookbuilding sejak 19 Juni 2025, dan akan mengakhirinya pada 24 Juni 2025. Dalam penawaran umum perdananya, CDIA akan melepas hingga 12,48 miliar saham baru, atau setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO.

Dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp 170 hingga Rp 190 per saham, entitas di bawah naungan Grup Barito ini berambisi menghimpun dana segar yang signifikan, diproyeksikan mencapai Rp 2,37 triliun. Angka ini menunjukkan skala dan ambisi CDIA dalam memanfaatkan momentum pasar modal.

Tonton: IHSG Tertekan Ketegangan Geopolitik Timur Tengah, Berikut Rekomendasi Analis

Berikutnya, dari sektor bioteknologi, hadir PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK). CHEK berencana menawarkan maksimal 815 juta saham kepada publik, yang merepresentasikan 20,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan rentang harga penawaran awal Rp 120 hingga Rp 140 per saham, perusahaan ini menargetkan perolehan dana segar antara Rp 97,80 miliar hingga Rp 114,10 miliar. Potensi pendanaan ini diharapkan dapat mendukung ekspansi di industri bioteknologi yang sedang berkembang.

Dari lanskap teknologi keuangan, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) siap meramaikan bursa. COIN dikenal sebagai induk dari Crypto Futures Exchange (CFX), platform bursa berjangka aset kripto terkemuka di Indonesia. Dalam IPO-nya, COIN akan melepas 2,2 miliar saham kepada investor, dengan harga penawaran awal yang ditetapkan di kisaran Rp 100 hingga Rp 105 per saham. Kehadiran COIN menandai era baru bagi investasi kripto di pasar modal tradisional.

Di sektor logistik, ada PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG). Perusahaan ini, yang memiliki afiliasi erat dengan Grup Alfamart, akan menawarkan 563,24 juta saham. Harga penawaran awal untuk saham BLOG dipatok antara Rp 240 hingga Rp 270 per saham. Dengan latar belakang dukungan dari salah satu grup ritel terbesar, BLOG berpotensi menarik minat investor yang mencari stabilitas dan pertumbuhan di sektor logistik.

Induk Usaha Bursa Kripto CFX IPO, Indokripto Koin Semesta (COIN) Bidik Rp 231 Miliar

Terakhir, dari industri manufaktur kemasan, ada PT Asia Pramulia Tbk (ASPR). Produsen kemasan plastik ini menargetkan perolehan dana segar hingga Rp 100,68 miliar dari penawaran sahamnya. ASPR menetapkan harga penawaran di kisaran Rp 118 hingga Rp 124 per lembar, menawarkan peluang bagi investor yang tertarik pada sektor industri fundamental.

Inilah Syarat & Cara Pinjam KUR Syariah BSI Juni 2025, 1,7 Juta UMKM Sudah Cair

Pandangan Ahli: Memilih Saham IPO yang Tepat

Mencermati gelombang IPO ini, para ahli pasar modal turut memberikan pandangannya. Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, menyoroti bahwa kondisi geopolitik yang memanas ditambah dengan permulaan masa pemerintahan baru di tahun ini, cenderung membuat investor bersikap lebih hati-hati. “Investor akan menahan diri, kecuali jika ada emiten dengan prospek yang sangat kuat dan rekam jejak yang solid, yang benar-benar mampu menarik minat pasar,” ujarnya kepada Kontan.co.id pada Sabtu (21/6).

Senada, Budi Frensidy, pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya kualitas pengendali perusahaan. Ia menyatakan bahwa IPO dari perusahaan besar yang didukung oleh pemegang saham pengendali dengan rekam jejak yang terbukti baik akan tetap diminati. “Selama pengendalinya memiliki komitmen kuat terhadap harga sahamnya, IPO pasti akan tetap diserap pasar, apalagi jika di baliknya ada nama besar sekelas Prajogo Pangestu,” tegas Budi, memberikan panduan penting bagi investor dalam menyaring pilihan saham IPO.

Ada yang Turun, Cek Dulu Harga BBM Juni di Pertamina, Shell, BP & Vivo Senin (23/6)