Home / Family And Relationships / Ulang Tahun ke-64, Momen Terakhir Putri Diana Masih Membekas meski 27 Tahun Berlalu

Ulang Tahun ke-64, Momen Terakhir Putri Diana Masih Membekas meski 27 Tahun Berlalu

southwestobits.com – Pada peringatan ulang tahunnya yang ke-64, tepat pada 1 Juli 2025, sosok Putri Diana kembali menjadi sorotan dunia.

Hampir tiga dekade setelah kematiannya yang tragis di Paris pada 1997, memori tentang sang Putri Wales masih menyimpan duka, kontroversi, dan emosi mendalam yang tak pernah surut.

Putri Diana meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Terowongan Alma bersama kekasihnya, Dodi Fayed, dan sopir mereka, Henri Paul.

Baca juga: Keputusan Pangeran William Sewa Pengacara Perceraian Putri Diana

Tragedi ini mengguncang dunia dan memicu dekade panjang pengawasan media serta spekulasi publik atas penyebab kematiannya.

Salah satu momen paling kontroversial terjadi pada 2007, ketika Channel 4 Inggris merencanakan penayangan dokumenter peringatan 10 tahun kematian Diana.

Film tersebut memuat cuplikan dan foto-foto pasca-kecelakaan, termasuk gambar Putri Diana yang masih berada di dalam mobil yang ringsek.

Baca juga: Terungkap Setelah 40 Tahun, Kisah Hubungan John Travolta dan Putri Diana

Rencana ini memicu kemarahan keluarga kerajaan Inggris. Pangeran William, yang saat itu berusia 25 tahun, disebut sangat terganggu hingga meminta sekretaris pribadinya, Jamie Lowther-Pinkerton, untuk berusaha menghentikan penayangan.

“Pangeran William meminta sekretaris pribadinya Jamie Lowther-Pinkerton – tetapi tidak berhasil – untuk melakukan segala hal yang ia bisa,” ungkap penulis kerajaan Tina Brown dalam bukunya The Palace Papers.

Kekhawatiran pihak istana disampaikan langsung kepada Channel 4, yang diminta mempertimbangkan dampak emosional tayangan tersebut terhadap Pangeran William dan Harry, serta penghormatan terhadap privasi sang ibu di detik-detik terakhirnya.

Baca juga: Orang Kepercayaan Putri Diana Sebut Pangeran William Melakukan Kesalahan Besar dengan Menjauhi Pangeran Harry

Meski menerima tekanan dari publik dan keluarga kerajaan, Channel 4 tetap mempertahankan dokumenter tersebut.

Kepala Channel 4 saat itu, Julian Bellamy, menyebut penayangan memiliki “kepentingan publik yang sah”.

Akhirnya, stasiun televisi tersebut mengaburkan gambar dan menghapus foto-foto yang memperlihatkan kondisi korban.

Namun, mereka tetap menuai 62 pengaduan resmi ke Ofcom, badan regulator penyiaran Inggris. Setelah ditinjau, Ofcom menyatakan dokumenter tersebut tidak melanggar pedoman penyiaran.

“Foto-foto tersebut dianggap penting untuk mendukung argumen dan kesaksian dalam program,” demikian pernyataan resmi Ofcom.

Baca juga: Surat Raja Charles III yang Ditulis 4 Bulan Setelah Kematian Putri Diana Terungkap, Isinya Bikin Terenyuh

Salah satu saksi kunci malam itu adalah Dr. Frederic Mailliez, dokter Prancis yang secara tak sengaja menjadi penolong pertama.

Dalam wawancara dengan Associated Press pada 2022, Frederic Mailliez mengenang malam itu dengan rasa tanggung jawab yang tak pernah hilang.

“Saya menyadari nama saya akan selalu dikaitkan dengan malam tragis ini,” ujar Frederic Mailliez.

Saat itu, Frederic Mailliez baru pulang dari pesta ketika menemukan mobil hancur di Terowongan Alma.

Baca juga: Kebenaran di Balik Kabar Pertunangan Putri Diana dan Dodi Fayed

Di dalamnya, ia mendapati seorang wanita muda yang terluka parah dan kesulitan bernapas—yang kemudian ia ketahui adalah Putri Diana.

“Saya tidak mengenalinya saat itu. Fokus saya hanyalah menyelamatkan nyawanya,” kenang Frederic Mailliez.

“Ia sangat cantik, tetapi saya terlalu sibuk memberikan bantuan,” imbuh Frederic Mailliez.

Meski banyak fotografer paparazzi berada di tempat kejadian, Frederic Mailliez menolak menyalahkan mereka.

“Mereka tidak menghalangi saya untuk membantu korban. Mereka tidak membantu, tapi juga tidak mengganggu,” kata Frederic Mailliez.

Hingga kini, warisan Putri Diana tetap hidup dalam banyak bentuk—dari kerja filantropi yang menginspirasi, hingga cara ia membesarkan kedua putranya.

Namun, luka dari malam kelam itu masih terbuka, terutama bagi mereka yang menyaksikan dan hidup dalam bayang-bayangnya.

Putri Diana bukan hanya ikon mode dan kemanusiaan. Ia adalah simbol bagaimana sorotan publik, tekanan media, dan batas antara privasi dan kepentingan umum dapat menciptakan tragedi yang mengguncang sejarah.

Tentang Putri Diana

Putri Diana, yang bernama lengkap Diana Frances Spencer, lahir pada 1 Juli 1961 di Park House, Sandringham, Norfolk, Inggris.

Putri Diana tumbuh dalam keluarga bangsawan Inggris dan dikenal luas oleh publik setelah pertunangannya dengan Pangeran Charles, pewaris takhta Kerajaan Inggris.

Puncak perhatian dunia terhadapnya terjadi ketika Putri Diana menikah dengan Pangeran Charles pada 29 Juli 1981.

Pernikahan megah yang digelar di Katedral St. Paul, London, itu disaksikan oleh sekitar 750 juta orang melalui siaran televisi dan menjadikan Putri Diana sebagai ikon global dalam sekejap.

Gaunnya, senyumannya, dan citranya sebagai “putri dari rakyat biasa” langsung menyentuh hati publik di seluruh dunia.

Setahun kemudian, pada 21 Juni 1982, Putri Diana melahirkan anak pertamanya, Pangeran William, di Rumah Sakit St. Mary, London.

Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 15 September 1984, Putri Diana kembali melahirkan anak keduanya, Pangeran Harry, di rumah sakit yang sama. Kedua putranya tumbuh menjadi bagian penting dari kehidupan Diana, yang dikenal sebagai ibu yang penuh kasih sayang dan berusaha membesarkan anak-anaknya dengan cara yang lebih membumi dibanding tradisi kerajaan pada umumnya.

Namun, kehidupan pernikahannya dengan Charles mengalami tekanan dan keretakan yang menjadi konsumsi media internasional. Setelah berbagai konflik pribadi dan pemberitaan yang intens, keduanya akhirnya resmi bercerai pada tahun 1996.

Setahun setelah perceraiannya, tragedi besar terjadi. Pada 31 Agustus 1997, Diana meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil tragis di terowongan Pont de l’Alma, Paris, bersama kekasihnya, Dodi Fayed, dan sopir mereka, Henri Paul.

Saat itu, usia Putri Diana baru 36 tahun. Kepergiannya yang mendadak mengguncang dunia, menciptakan gelombang duka mendalam dari jutaan orang yang mencintainya.

Putri Diana dimakamkan pada 6 September 1997 di kediaman keluarga Spencer di Althorp Estate, Northamptonshire.

Hingga kini, warisannya sebagai ikon kemanusiaan, keibuan, dan keberanian melawan tekanan publik serta institusi, masih dikenang dan dirayakan di seluruh dunia.

Tag: