Jakarta – Kabar gembira datang dari PT Blue Bird Tbk (BIRD), yang berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang memuaskan sepanjang tahun 2024. Perusahaan transportasi terkemuka ini mengumumkan pendapatan bersih sebesar Rp 5 triliun, meningkat signifikan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya.
Lonjakan pendapatan ini berbuah manis dengan perolehan laba bersih yang mencapai lebih dari Rp 593 miliar, melonjak 28% secara year-on-year. Kinerja positif ini juga tercermin dari Earnings Before Interest and Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang melampaui Rp 1,2 triliun.
Direktur Utama Bluebird, Adrianto Djokosoetono, yang akrab disapa Andre, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Ini menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi Blue Bird dalam menjawab tantangan industri transportasi yang dinamis serta kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).
Keuntungan yang diraih Blue Bird tidak hanya dinikmati oleh perusahaan, tetapi juga oleh para pemegang saham. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Blue Bird menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 120 per lembar saham. Secara keseluruhan, total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 300,2 miliar, setara dengan 51% dari laba bersih perusahaan. Dividen ini akan diberikan kepada para pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 2 Juli 2025, dengan pembayaran dijadwalkan pada 11 Juli 2025.
Andre menjelaskan bahwa sisa laba sebesar Rp 284,9 miliar akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan mendukung kebutuhan belanja modal, serta pengembangan strategis yang telah direncanakan untuk tahun ini.
Capaian gemilang ini, lanjut Andre, didorong oleh strategi ekspansi dan optimalisasi operasional yang dijalankan perusahaan. Blue Bird saat ini mengoperasikan total 24.200 armada yang tersebar di 20 kota di seluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat 1.200 unit dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain kinerja keuangan yang positif, RUPST Blue Bird juga menyetujui perubahan dalam susunan dewan komisaris. Noni Sri Ayati Purnomo resmi diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama, menambah amunisi kekuatan dalam jajaran pimpinan perusahaan.
Sepanjang tahun 2024, Blue Bird aktif melakukan transformasi di berbagai lini bisnis. Salah satunya adalah peluncuran Cititrans Busline, layanan mobilitas premium antarkota yang menawarkan kenyamanan dan keamanan lebih bagi para pelanggan. Selain itu, Blue Bird juga memperluas layanan bus rapid transit (BRT) di Nusantara dan Medan, sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung transportasi publik yang efisien.
Inovasi juga menjadi kunci keberhasilan Blue Bird. Perusahaan meluncurkan MyBluebird Subscription Plan dan layanan hourly charter untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada pelanggan. Integrasi pemesanan melalui aplikasi MyBluebird, WhatsApp, dan mitra ride-hailing juga semakin mempermudah aksesibilitas layanan Blue Bird. Selain itu, berbagai metode pembayaran nontunai juga dihadirkan untuk meningkatkan kenyamanan transaksi bagi para pelanggan.
Tidak hanya fokus pada keuntungan, Blue Bird juga berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Pada tahun 2024, perusahaan telah mengoperasikan sekitar 337 unit kendaraan listrik dan terus memperluas infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) di Bali.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan, Blue Bird menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 50% pada tahun 2030. Target ini akan dicapai melalui kombinasi armada listrik, penggunaan bahan bakar gas (CNG), dan optimalisasi rute. Selain itu, Blue Bird juga mengalokasikan dana sekitar Rp 8,5 miliar pada tahun 2024 untuk berbagai program sosial, seperti Beasiswa Bluebird Peduli, Kartini Bluebird, dan Wellness Ride bagi komunitas disabilitas, sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Pilihan Editor: Mengapa Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Tidak Layak